Ether Mendominasi Bitcoin: Lonjakan 40% dalam 30 Hari — Apa Penyebab dan Artinya?

Awal Agustus 2025 menjadi momen penting bagi pasar kripto global. Di tengah tren bullish yang mulai menguat sejak pertengahan tahun, Ethereum (ETH) tiba-tiba mencuri perhatian dengan kenaikan harga yang jauh mengungguli Bitcoin (BTC). Dalam 30 hari terakhir, ETH berhasil melesat sekitar 40%—bahkan menembus level psikologis $4.000 untuk pertama kalinya sejak akhir 2024. Fenomena ini bukan sekadar fluktuasi biasa; ia mencerminkan kombinasi faktor fundamental, arus modal institusional, dan pergeseran dominasi pasar yang berpotensi mengubah lanskap kripto hingga akhir tahun ini.
1. Akselerasi Harga Ether

Pada bulan Juli hingga awal Agustus 2025, Ether mencatat lonjakan harga yang mencolok—sekitar 40–43% dalam 30 hari, sementara Bitcoin hanya tumbuh moderat di kisaran 10% dalam periode yang sama. Faktanya, Ether sempat menyentuh level $4.000–$4.200 untuk pertama kalinya sejak Desember 2024, menandai momentum bullish yang kuat.
Data spesifiknya menunjukkan bahwa kenaikan Ether mencapai 43% dalam sebulan berkat dorongan kuat dari regulasi positif, ETF, serta adopsi institusional yang masif.
2. Faktor-Faktor Pemicu Kenaikan

a. Regulasi yang Mendukung (UNDA GENIUS Act, Project Crypto & Stablecoin)
Beberapa terobosan kebijakan seperti GENIUS Act, agenda “Project Crypto” oleh SEC, serta vitalnya Ethereum dalam ekosistem stablecoin (seperti USDC dan USDT) memberikan dorongan fundamental. Perusahaan besar seperti Walmart dan Amazon dikabarkan sedang mempertimbangkan stablecoin berbasis Ethereum.
b. Arus Masuk ke ETF Spot Ethereum
ETF Ether—seperti BlackRock’s ETHA—mencatat kenaikan spektakuler (sekitar 30–49% dalam sebulan), sedangkan total volume masuk ke ETF spot Ether mencapai $123,5 miliar. Ini menandakan kepercayaan institusional yang sangat tinggi terhadap Ethereum.
c. Pembelian oleh Firma Korporat / Treasury
Beberapa perusahaan treasury—seperti Bitmine Immersion dan The Ether Machine—secara konsisten membeli Ether dalam skala signifikan. Permintaan institusional tambahan ini semakin memperkuat tekanan bullish.
d. Minat terhadap DeFi, Tokenisasi & Stablecoin
Ethereum menduduki peran sentral dalam DeFi (59.5% TVL global), volume transaksi stablecoin (50%), dan tokenisasi aset (54.8%). Dominasi ini membuatnya jadi pilihan investor di tengah tren digitalisasi keuangan.
3. Teknis Market dan Pergerakan Harga

Ether sempat menembus harga $4.000 pada tanggal 8 Agustus 2025, kemudian menyentuh $4.200 dalam dua hari beruntun—level tertinggi sejak Desember 2021. Lonjakan ini didorong oleh likuidasi short sebesar $207 juta, akumulasi whale, dan volume trading spot yang tiga kali lebih tinggi dari rata-rata.
Menurut analis dari Binance, lonjakan ini menjadi sinyal awal altcoin season, dan para trader memperkirakan Ethereum akan memimpin gelombang rotasi dana ke altcoins setelah kekuatan awal BTC.
4. Bitcoin vs Ethereum: Perubahan Dominasi Pasar
Dengan kenaikan Ether yang jauh lebih tajam, pangsa dominasi Bitcoin dalam total kapitalisasi pasar turun dari sebelumnya mendominasi, memberi ruang bagi Ether dan altcoin lain untuk tumbuh. Beberapa analis teknis menyebut bahwa jika rasio dominasi ini terus melandai, Ethereum bisa terus melanjutkan rally hingga 200% dari level saat ini.
5. Risiko & Waspada Investor
Meskipun tren bullish kuat, investor tetap perlu mewaspadai sejumlah risiko:
• Volatilitas tinggi: Perubahan harga bisa cepat, terutama saat mendekati resistance psikologis seperti $4.500 atau $5.000.
• Risiko regulasi: Regulasi lebih lanjut bisa membalik sentimen pasar, terutama terkait staking atau struktur pasar baru.
• Efek spekulatif: Banyak posisi terbuka (leverage/lending) yang rawan likuidasi jika ada koreksi pasar.
Zack Shapiro dari Bitcoin Policy Institute menegaskan bahwa rally ETH banyak didorong oleh spekulasi—baik dari minat institusional maupun euforia pasar. Ia pun mengingatkan bahwa momentum bisa menurun jika regulasi seperti CLARITY Act gagal atau tak sesuai harapan.
6. Perspektif Jangka Menengah ke Depan
Trend saat ini menunjukkan bahwa Ether bukan hanya mengikuti Bitcoin—ia sedang memimpin pasar altcoin, didorong oleh infrastruktur dan utility yang semakin kuat. Jika ETF, adopsi stablecoin, dan tokenisasi berlanjut meningkat, Ethereum berpotensi menguji all-time high ($4.865) akhir 2025, bahkan menuju target $6.000–$8.000 dalam skenario optimis.
Namun, investor disarankan tetap prudent dan melakukan manajemen risiko: menetapkan stop-loss, tidak overexpose posisi, dan selalu mengikuti perkembangan kebijakan maupun arus kas masuk ETF.
Kesimpulan
Ether telah menunjukkan performa superior dibandingkan Bitcoin dalam 30 hari terakhir, dengan kenaikan 40–43% yang didorong oleh regulasi positif, arus masuk ETF, minat korporat, dan dominasi di sektor DeFi dan stablecoin. Meski momentum menguat, investor perlu tetap cermat menghadapi volatilitas pasar dan perkembangan regulasi. Ethereum tampaknya sedang memimpin “musim altcoin” — apakah ini akan berlanjut hingga akhir 2025? Hanya waktu dan data yang akan menjawab.
