Game 3D Otome yang sedang naik daun, Love and Deepspace, kini tengah menghadapi sorotan tajam dari para pemainnya. Baru-baru ini, beberapa pemain melayangkan protes keras mengenai masalah lighting Love and Deepspace yang dinilai cukup berdampak signifikan pada visual game. Menanggapi keluhan yang meluas ini, Papergames dan InFold selaku developer Love and Deepspace akhirnya memberikan respon developer Love and Deepspace secara resmi. Simak ulasan lengkap mengenai permasalahan dan tanggapan developer ini yang menyangkut Love and Deepspace lighting, sebagaimana dilansir dari Gamebrott.
Masalah Lighting dalam Love and Deepspace
Keluhan utama yang dilaporkan oleh para pemain berpusat pada bagaimana Love and Deepspace lighting mempengaruhi karakter utama wanita atau MC (protagonist woman). Pemain melaporkan bahwa MC dengan warna kulit yang lebih gelap kerap terlihat aneh atau bahkan tidak terlihat sama sekali di beberapa cutscene tertentu. Ini menjadi perhatian serius mengingat detail karakter adalah salah satu daya tarik utama game ini.
Permasalahan lighting ini diketahui muncul setelah pembaruan patch 4.5.0 game, yang bertepatan dengan rilisnya banner baru bernama Heartbeats Ablaze. Dampak dari masalah lighting Love and Deepspace ini bervariasi, namun menjadi sangat jelas dan mengganggu jika MC pemain memiliki warna kulit yang lebih gelap. Dalam kondisi tersebut, karakter MC sering kali kurang terlihat, bahkan menghilang dari pandangan dalam berbagai cutscene, menciptakan pengalaman bermain yang tidak konsisten.
Berbagai keluhan telah diutarakan oleh para pemain di berbagai platform. Banyak yang menyuarakan kekecewaan mereka, berharap developer dapat segera mengatasi isu lighting ini. Beberapa contoh keluhan yang mereka sampaikan di media sosial adalah sebagai berikut:
I’m so tired of these games not taking into account darker skin tones when making the character models. I know they probably didn’t intend it to come off as colorist, but it sure looks like it, especially when their default skin tone (which is pale) is perfectly lit. It’s so… pic.twitter.com/QkE2kG12p5
— Moonsy (@MoonkissedMuse) May 9, 2025
Okay so I just logged in and played for a little while to check it out myself and I am just…so disappointed. Not only is the lighting making my MC look awful, it’s making *everyone* look awful. The lighting is just flat-out broken!
Here’s some screenshots I took. pic.twitter.com/s6n5Y6V13x
— Maya Victoria ✨💖💜 (@MayaVictoria333) May 20, 2025
I tried a few things, like changing graphic settings and clearing my cache. Nothing. It’s definitely the game and not my device. This is absolutely ridiculous.
I hope they get this fixed FAST. pic.twitter.com/sSg0YlCgD0
— Maya Victoria ✨💖💜 (@MayaVictoria333) May 27, 2025
Menurut laporan IGN, beberapa pemain telah menghubungi InFold secara langsung melalui email untuk menyampaikan keluhan ini. Salah satu pemain, StarPop, bahkan mencuit di platform X (sebelumnya Twitter) untuk mengungkapkan kekecewaannya. Ia menyebutkan bahwa lighting dalam game tersebut seolah hanya ditujukan untuk karakter MC default atau yang berkulit terang, mengabaikan MC berkulit gelap. Hal ini memicu spekulasi dan kekhawatiran mengenai adanya unsur colorism atau diskriminasi warna kulit dalam desain Love and Deepspace lighting.
Situasi ini tentu saja menimbulkan frustrasi di kalangan para pemain Love and Deepspace. Terlebih lagi, game ini secara eksplisit dipromosikan oleh perusahaan karena pencapaian riset mendalam mereka dalam menciptakan detail karakter yang kaya, mulai dari rambut, pakaian, hingga pilihan warna kulit yang beragam. Inkonsistensi dalam lighting justru mencederai janji representasi yang telah mereka gaungkan. Untuk informasi lebih lanjut mengenai isu-isu dalam dunia game, Anda dapat melihat kategori Berita Game.
Respon Resmi Developer Love and Deepspace
Melihat urgensi dan tingginya keluhan pemain, IGN berupaya menghubungi developer untuk mendapatkan klarifikasi. Sebagai respon developer Love and Deepspace, InFold akhirnya memberikan pernyataan resmi mereka terkait masalah lighting Love and Deepspace yang sedang ramai dibicarakan.
Dalam pernyataan mereka, InFold menyampaikan, “Di InFold Game, kami selalu percaya bahwa game kami terbentuk bersama para pemain yang mencintainya. Masukan, diskusi, dan semangat komunitas-lah yang membuat Love and Deepspace terus berkembang dan tetap hidup.” Pernyataan ini menegaskan pentingnya peran komunitas dalam pengembangan game.
Mereka melanjutkan, “Kami telah melihat pembahasan-pembahasan tersebut dan benar-benar menghargai pemain yang telah meluangkan waktu untuk membagikan pengalaman dan pemikiran mereka. Setiap komentar, baik tentang visual, narasi, atau representasi, membantu kami memahami bagaimana karya kami berkembang di berbagai perspektif dan budaya.” Developer menunjukkan apresiasi terhadap umpan balik yang diberikan pemain terkait Love and Deepspace lighting dan isu lainnya.
InFold juga menambahkan, “Love and Deepspace, pada dasarnya adalah dunia bersama yang penuh emosi dan imajinasi. Kami berharap dapat terus membangunnya bersama para pemain kami, berkembang dan belajar bersama-sama.” Pesan ini mengindikasikan komitmen mereka untuk terus berinteraksi dan memperbaiki game bersama komunitas.
Status Perbaikan dan Komitmen Developer
Hingga artikel ini ditulis, developer belum memberikan pengumuman resmi mengenai kapan Love and Deepspace lighting yang bermasalah ini akan diperbaiki. Pernyataan dari InFold lebih bersifat responsif dan apresiatif terhadap masukan pemain, tanpa menjanjikan jadwal spesifik untuk perbaikan. Meskipun demikian, respon developer Love and Deepspace ini setidaknya menunjukkan bahwa keluhan pemain telah didengar dan sedang menjadi perhatian.
Keluhan mengenai masalah lighting Love and Deepspace tetap menjadi topik hangat di komunitas. Pemain berharap agar developer tidak hanya berhenti pada pernyataan, tetapi segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki isu visual yang mengganggu ini, terutama bagi MC dengan warna kulit yang lebih gelap. Ini penting untuk menjaga reputasi game sebagai platform yang representatif dan inklusif bagi semua pemain.
About the Author
