Pertanyaan apakah Absolute Batman membunuh telah menjadi perdebatan sengit di kalangan penggemar, terutama mengingat citra brutal dan kekerasan yang melekat pada versi Dark Knight ini. Tidak seperti inkarnasi DC yang lebih tradisional, Absolute Batman digambarkan hidup di dunia yang rusak, menuntut pendekatan yang jauh lebih ekstrem dari dirinya dan para pahlawan lainnya. Namun, setelah pembacaan mendalam Absolute Batman Annual #1, muncul keraguan signifikan tentang batasan moralnya. Apakah Batman versi ini benar-benar membunuh?
Artikel ini akan mengulas detail krusial dari Absolute Batman Annual #1 yang menimbulkan pertanyaan tentang tindakan Batman, sekaligus membandingkannya dengan versi Batman lainnya, termasuk yang hiper-kekerasan dalam game Arkham. Informasi ini bersumber dari IGN SEA, dan kami peringatkan akan adanya spoiler untuk Absolute Batman #1.
Kekejaman Absolute Batman dalam Annual #1
Meskipun seri utama Absolute Batman tengah mengeksplorasi perseteruan antara Batman dan Bane versi alam semesta yang menakutkan ini, edisi Annual membawa pembaca kembali ke periode awal karier pahlawan muda tersebut. Dalam cerita yang ditulis dan digambar oleh Daniel Warren Johnson, yang dikenal dengan karyanya di Skybound Transformers dan kecintaannya pada gulat profesional, Batman melancarkan perang tunggal melawan kelompok supremasi kulit putih. Kelompok ini telah menargetkan permukiman tunawisma, memicu respons brutal dari sang Dark Knight.
Pertempuran dimulai dengan intensitas tinggi, dan Batman tidak menahan diri sedikit pun. Salah satu pemimpin kelompok supremasi kulit putih itu mengalami patah lengan dengan cara yang sangat mengerikan. Yang lainnya dihantam beberapa Batarang tepat di matanya, segera diikuti dengan tendangan lutut brutal ke wajah. Para penggemar mencatat bahwa kekerasan Absolute Batman ini sering meminjam gerakan dari pegulat AEW Kenny Omega, termasuk gerakan seperti V Trigger dan One-Winged Angel, yang menunjukkan betapa brutalnya gaya bertarung Batman ini.

Kekerasan Absolute Batman semakin meningkat ketika ia menabrakkan Batmobile-nya yang besar — pada dasarnya kendaraan konstruksi yang dimodifikasi — ke sebuah gedung tempat para supremasi kulit putih melarikan diri. Setelah itu, banyak dari mereka yang hangus terbakar oleh flamethrower. Pada titik ini, sangat sulit untuk membayangkan bahwa beberapa individu tersebut tidak tewas akibat keganasan serangan Batman. Tingkat kerusakan dan cedera yang ditimbulkan oleh Batman mencapai skala yang membuat pertanyaan apakah Absolute Batman membunuh menjadi sangat relevan.
Dilema Moral dan Pertanyaan: Apakah Absolute Batman Membunuh?
Dalam konteks kekerasan ekstrem ini, tindakan Bruce Wayne dikontraskan dengan seorang pastor pasifis yang memohon padanya untuk menyadari bahwa kekerasan bukanlah jawaban. Interaksi ini membangkitkan ingatan Bruce akan mendiang ayahnya, Thomas Wayne, yang pernah memuji putranya yang masih muda atas rasa belas kasihnya. Terungkap pula bahwa Thomas dan pastor tersebut pernah berpartisipasi dalam protes yang sama melawan kebrutalan polisi. Dihantui oleh ingatan-ingatan tersebut, Batman hanya bisa menundukkan kepalanya karena malu. Misi ini berhasil, tetapi dengan biaya pribadi yang besar.
Meskipun edisi ini tidak secara eksplisit menyatakan bahwa Absolute Batman membunuh, dapat disimpulkan bahwa pada awalnya, ia tidak memiliki aturan tegas untuk tidak membunuh. Kemungkinan, aturan tersebut baru muncul sebagai akibat dari rasa bersalah yang masih menghantuinya atas tindakannya dalam edisi ini. Dilema moral ini menyoroti perjalanan Batman dari seorang vigilante yang brutal menjadi sosok yang mungkin mulai menetapkan batasan untuk dirinya sendiri. Pertanyaan tentang batas-batas tindakannya menjadi inti dari narasi ini.
Evolusi Disiplin Sang Dark Knight: Perbandingan dengan Absolute Batman #1
Perjalanan Batman tampaknya mengalami evolusi signifikan. Dalam Absolute Batman #1, yang secara kronologis terjadi setelah edisi Annual ini, Agent Alfred Pennyworth mengamati disiplin luar biasa yang digunakan Batman dalam pertempurannya melawan Geng Black Mask. Meskipun ia tidak ragu untuk mematahkan tulang dan memotong anggota tubuh, Batman sangat berhati-hati untuk tidak meninggalkan siapa pun dengan cedera fatal. Hal ini menunjukkan bahwa ia tidak selalu selektif dalam pendekatannya, dan bahwa peristiwa di Annual #1 mungkin telah mengubah pandangan dan metode dirinya.
Disiplin yang ditunjukkan di Absolute Batman #1 ini memberikan wawasan penting tentang perkembangan karakter. Fakta bahwa Alfred Pennyworth sendiri mencatat perubahan tersebut menggarisbawahi bahwa ada perubahan signifikan dalam filosofi Batman. Dari kekerasan yang tanpa batas hingga tindakan yang lebih terkontrol, meskipun masih brutal, menunjukkan adanya introspeksi dan penyesalan yang mendalam atas perbuatannya di masa lalu. Evolusi ini adalah salah satu aspek paling menarik dari kisah Absolute Batman.
Pandangan Lebih Lanjut tentang Absolute Batman
Pertanyaan besar tetap ada: Apakah Absolute Batman membunuh ketika ia baru memulai karirnya sebagai vigilante? Akankah ia membunuh lagi di masa depan untuk mengakhiri ancaman Bane atau Joker yang terus mengintai? Perdebatan di kalangan penggemar terus berlanjut, dan interpretasi atas tindakan Batman ini bervariasi.
Untuk informasi lebih lanjut tentang semesta Absolute Batman, Anda bisa membaca mengapa Absolute Joker adalah karakter yang sangat berbeda. Selain itu, temukan juga alasan mengapa seniman Nick Dragotta menginginkan seri anime untuk karakter ini. Jangan lewatkan detail tentang Absolute Batman Vol. 1: The Zoo untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang dunia Dark Knight yang brutal ini.
Jesse, seorang penulis staf untuk IGN, mengajak Anda untuk mendalami lebih jauh diskusi ini dengan mengikuti @jschedeen di BlueSky.
