The Finals Review 2025: Game FPS Paling Chaos dengan Arena Destruktif yang Bikin Ketagihan

Industri game FPS (First-Person Shooter) belakangan semakin ramai dengan kehadiran game-game baru yang mencoba memberikan pengalaman berbeda. Namun, tidak banyak yang benar-benar berhasil mencuri perhatian gamer global. Salah satu yang berhasil melakukan hal itu adalah The Finals, game buatan Embark Studios yang resmi dirilis penuh setelah sempat melalui fase beta yang ramai diperbincangkan.
Game ini berhasil memadukan konsep FPS kompetitif dengan arena destruktif penuh aksi yang jarang terlihat di game sejenis. Tapi, apakah The Finals benar-benar layak disebut sebagai game FPS paling inovatif saat ini, atau hanya sekadar hype sesaat? Artikel review ini akan membahas lebih dalam mengenai gameplay, grafis, mekanik unik, hingga kekurangan yang ada.
Konsep dan Gameplay yang Fresh

The Finals mengusung konsep yang unik: pemain akan mengikuti sebuah acara game show futuristis, di mana tim-tim bertarung untuk memperebutkan hadiah uang tunai virtual. Konsep “kompetisi TV show” ini menghadirkan nuansa berbeda, tidak sekadar perang ala militer atau futuristik seperti di game FPS kebanyakan.
Mode utama di The Finals adalah Cashout Mode, di mana tiga tim berisi tiga pemain harus berebut uang dari terminal, lalu mempertahankannya sampai proses transfer selesai. Inilah yang membuat permainan penuh strategi—tidak hanya soal siapa yang bisa menembak lebih cepat, tapi juga siapa yang bisa membaca situasi, memilih jalur serangan, atau bahkan menghancurkan lingkungan demi keuntungan taktis.
Destruksi Lingkungan: Fitur Utama yang Membedakan

Hal paling mencolok dari The Finals adalah destruction system yang benar-benar masif. Hampir semua elemen lingkungan dalam game bisa dihancurkan—mulai dari dinding, lantai, hingga bangunan besar.
Misalnya, jika musuh bersembunyi di sebuah ruangan, kamu tidak perlu masuk lewat pintu. Cukup hancurkan dinding dengan bahan peledak, lalu serbu mereka dengan kejutan. Atau ketika musuh sedang menguasai lantai atas gedung, kamu bisa menghancurkan pondasi di bawahnya sehingga seluruh struktur runtuh.
Fitur ini bukan hanya gimmick visual, tapi benar-benar memengaruhi jalannya permainan. Pemain dipaksa berpikir kreatif untuk menggunakan lingkungan sebagai senjata tambahan.
Karakter dan Loadout Fleksibel

The Finals tidak memakai sistem hero dengan skill kompleks ala Overwatch, tetapi mengadopsi class system:
• Light Build: cepat, lincah, bisa menggunakan grappling hook dan senjata ringan. Cocok untuk gaya hit-and-run.
• Medium Build: seimbang, memiliki senjata serba bisa, dan bisa mendukung tim dengan gadget penyembuh.
• Heavy Build: lambat tapi tangguh, dengan senjata berat dan kemampuan menghancurkan lingkungan lebih besar.
Sistem ini membuat pemain bebas menyesuaikan strategi tim. Tidak ada “meta tunggal” yang membosankan—setiap class punya kelebihan yang bisa dimaksimalkan tergantung kondisi di lapangan.
Visual dan Performa yang Mengagumkan
Dari sisi grafis, The Finals tampil sangat modern dengan gaya visual penuh warna, neon futuristis, dan efek partikel yang intens. Desain arena yang menyerupai set TV show memberikan identitas kuat yang langsung dikenali.
Engine game ini juga teroptimasi dengan baik. Bahkan dengan adanya destruksi masif, performa tetap stabil di PC dan konsol current-gen. Pengalaman bermain terasa mulus, dengan frame rate tinggi yang krusial untuk game FPS kompetitif.
Sistem Monetisasi: Adil atau Menyusahkan?
Seperti kebanyakan game free-to-play, The Finals juga hadir dengan sistem battle pass dan kosmetik berbayar. Untungnya, semua item yang dijual hanya bersifat kosmetik dan tidak memengaruhi gameplay.
Namun, beberapa pemain mengeluhkan bahwa progresi battle pass terasa lambat. Untuk membuka item eksklusif, pemain harus cukup rajin bermain setiap hari. Walaupun ini bukan masalah besar, tetap menjadi catatan bagi mereka yang tidak suka grind berlebihan.
Kelebihan The Finals
1. Destruksi Lingkungan Realistis – Memberikan pengalaman gameplay yang benar-benar berbeda dari game FPS lain.
2. Gameplay Kompetitif Penuh Strategi – Tidak hanya soal aim, tapi juga soal kerja tim dan kreativitas.
3. Grafis Modern dan Stabil – Visual futuristis yang menarik tanpa mengorbankan performa.
4. Class System Fleksibel – Memberi ruang bagi berbagai gaya bermain.
5. Gratis – Bisa dimainkan siapa saja tanpa harus membeli di awal.
Kekurangan The Finals
1. Kurangnya Variasi Mode – Fokus utama pada Cashout Mode membuat sebagian pemain cepat bosan.
2. Progresi Battle Pass Lambat – Butuh grind panjang untuk membuka kosmetik menarik.
3. Kurva Belajar Curam – Pemain baru mungkin kewalahan dengan gameplay cepat dan chaos.
Kesimpulan: Worth It atau Tidak?
Secara keseluruhan, The Finals adalah game FPS yang sangat segar dan inovatif di tahun 2025. Sistem destruksi lingkungannya menjadikan setiap pertandingan terasa unik, penuh kejutan, dan jarang monoton. Meskipun masih ada kekurangan seperti variasi mode terbatas dan grind kosmetik yang agak berat, inti gameplay-nya tetap sangat solid.
Bagi kamu yang bosan dengan FPS “itu-itu saja,” The Finals jelas wajib dicoba. Entah kamu seorang pemain kasual yang ingin bersenang-senang dengan teman, atau kompetitor serius yang mencari game baru untuk dikuasai, The Finals menawarkan pengalaman yang sulit ditandingi.
Jadi, apakah The Finals layak disebut FPS paling chaos dan inovatif 2025? Jawabannya adalah ya, tanpa ragu.
